Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein Sumber : http://sonz-share.blogspot.com/2013/03/cara-memasang-musik-di-blog.html#ixzz2SzGmOAmB

Jumat, 10 Mei 2013

Penelitian Pengembangan
I.    Pendahuluan
Teknologi Pendidikan memiliki lima kawasan, yaitu; perencanaan, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian. Setiap kawasan tersebut memiliki teori yang mendukung dan sub kawasannya. Dalam bahasan ini akan dibahas tentang penelitian pengembangan. Dimana pada penelitian  pengembangan untuk penelitiannya terfokus pada penelitian baru seperti multimedia pembelajaran, desain teks dan grafis, pembelajaran berbasis web dan pembelajaran jarak jauh.


II.    Pengembangan

A.    Pengertian Penelitian Pengembangan

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fisik. Jika pada penelitian desain, bentuk hasil penelitian lebih banyak pada kawasan ide dan model, maka penelitian pengembangan akan lebih terkonsentrasi pada wilayah pengembangan media, metode, materi, dan pengelolaan kelas. Penelitian ini mencakup banyak variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran yang timbul karena dorongan teori dan desain.
Namun demikian, penelitian pengembangan tidak hanya terdiri dari perangkat keras pembelajaran, seperti pengembangan media yang secara umum dapat dikategorikan sebagai perangkat pembelajaran yang berupa “hardware” melainkan juga mencakup perangkat lunak seperti bahan-bahan visual dan audio serta program atau paket yang merupakan bagian dari masing-masingnya.
Ada keterkaitan antara teknologi dan teori dalam penelitian pengembangan ini untuk desain pesan dan strategi pembelajaran yang digunakan. Hal ini dapat dijelaskan dengan adanya pesan yang didorong oleh isi, strategi pembelajaran yang didorong oleh teori dan teknologi seperti perangkat keras, perangkat lunak dan bahan pembelajaran. inilah yang merupakan tenaga penggerak kawasan pengembangan. Berangkat dari asumsi tersebut, dapat merumuskan dan menjelaskan berbagai jenis media pembelajaran dan karakteristiknya. Namun ini bukan menjadi langkah untuk mengkategorikan tetapi sebagai langkah elaborasi dari karakteristik prinsip-prinsip teori dan desain yang dimanfaatkan oleh teknologi.



B.      Adapun alasan dan tujuan Penelitian penegembangan adalah:
Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa kita perlu melakukan penelitian pengembangan. Menurut Van De Akker (1999) ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya penelitian pengembangan, yaitu:
1.      Alasan pokok bahwa kebanyakan pendekatan penelitian “tradisonal” (misalnya penelitian eksperimen,korelasi dll)  yang focus penelitian hanya mendeskripsikan pengetahuan, jarang memeberikan hasil yang berguna dalam memecahkan masalah-masalah rancangan dan pengembangan dalam pembelajaran atau pendidikan.
2.      Alasan lainnya adalah adanya suatu ambisi dan keadaan yang sangat kompleks dari banyaknya kebijakan dalam reformasi pendidikan, sehingga diperlukan pendekatan penelitian yang lebih baik.
3.      Kebanyakan dari penelitian pendidikan pada umumnya hanya mengarah kepada yang kurang baik, karena kekurangan bukti yang relevan dan kurangnya hubungan dengan pembuat kebijakan.

Sedangkan tujuan penelitian pengembangan adalah:
Menurut Van Den Akker ada dua tujuan penelitian pengembangan, yaitu: (1) Untuk pengembangan produk dan, (2) untuk merumuskan saran-saran metodologis untuk merancang dan mengevaluasi.
Melihat begitu banyaknya manfaat yang dapat di ambil dari penelitian pengembangan, menurut Van Den Akker (1999) tujuan penelitian penelitian pendidikan didasarkan dari berbagai bidang/kawasan:
1.   Pada bidang kurikulum
Tujuan utamanya adalah untuk memberitahukan proses pengambilan keputusan selama pengembangan sebuah produk atau program untuk memperbaiki produk tersebut, mengembangkannya dengan kemampuan pengembang untuk menciptakan berbagai hal dari jenis itu di situasi kedepannya.


2.   Pada bidang teknologi dan media
Tujuannya adalah untuk meningkatkan proses perencanaan pengajaran, mengembangkan, dan mengevaluasi berdasarkan situasi pemecahan masalah khusus lainnya/prosedur pemeriksaan.
3.   Pada bidang pelajaran dan pengajaran
Tujuannya adalah untuk mengembangkan perencanaan lingkungan belajar, perumusan kurikulum, dan penaksiran keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta dengan serempak mengusahakan untuk berperan dalam pemahaman ilmiah
4.   Pada bidang pendidikan guru
Bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan keprofesionalan para guru,menyempurnkan perubahan dalam suatu pengaturan khusus bidang pendidikan. Bertujuan untuk membantu menjadikan pengembangan menjadi suatu hal yang interkatif.
Di dalam Penelitian pengembangan mencakup fungsi-fungsi desain, produksi dan penyampaian. Maka suatu bahan dapat didesain dengan menggunakan satu jenis teknologi, diproduksi dengan menggunakan yang lain dan disampaikan dengan cara yang lain lagi. Meski ada perpaduan seperti itu, tetap akan ada yang namanya tumpang tindih antara sesuatu yang baru dengan yang lama. Namun dalam era digital sekarang ini sangat dimungkinkan untuk saling mengintegrasikan teknologi lama  dan baru sehingga dapat saling menguntungkan.
Dari satu teknologi ke teknologi lainnya, itu akan selalu ada pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini, berakar pada produksi media. Menurut Barbara Seel ada empat kategorisari dalam kawasan pengembangan, yaitu:
1.      Teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperi buku-buku dan bahan visual  terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.
Teknologi cetak dikembangkan berdasarkan strategi pembelajaran lain. Secara khusus teknologi cetak mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a.       Teks dibaca secara linear sedangkan visual direkam menurut ruang
b.      Keduanya biasanya memberikan komunikasi saru arah yang pasif
c.       Keduanya berbentuk visual statis
d.      Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip linguistik dan perseprsi visual
e.       Keduanya berpusat pada pebelajar
f.       Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai
2.      Teknologi audiovisual
Teknologi audiovisual merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual.
Karakteristik teknologi audiovisual diantaranya adalah:
a.       Bersifat linear
b.      Menampilkan visual yang dinamis
c.       Secara khas digunakan menurut cara yang sebelumnya telah ditentukan oleh desainer
d.      Cenderung merupakan bentuk fisik dari gagasan yang riil dan abstrak
e.       Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif
f.       Sering berpusat pada guru, kurang memerhatikan interaktivitas belajar pebelejar
3.      Teknologi berbasis komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor
Karakteristik teknologi berbasis komputer adalah:
a.       Digunakan secara acak atau tidak berurutan, disamping secara linear
b.      Dapat digunakan sesuai dengan keinginan pebelajar maupun menurut cara yang dirancang oleh desainer
c.       Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata, simbol dan grafis
d.      Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan
e.       Belajar dapat berpusat pada pebelajar dengan tingkat interaktifitas yang tinggi
4.      Teknologi terpadu
Teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer.
Pembelajaran menggunakan teknologi terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.       Dapat digunakan secara acak atau tidak berurutan disamping secara linear
b.      Dapat digunakan sesuai dengan keinginan pebelajar, di samping menurut cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya
c.       Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman pebelajar dan dibawah kendali pebelajar
d.      Prinsip-prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam mengembangkan dan pemanfaatan bahan pembelajaran
e.       Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga pengetahuan terbentuk pada saat digunakan
f.       Bahan belajar menunjukkan interaktifitas pebelajar yang tinggi
g.      Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dari banyak sumber media
Proses pengembangan pembelajaran tergantung pada prosedur desain, akan tetapi prinsip-prinsip utamanya diturunkan dari hakikat komunikasi dan proses belajar. Jadi teori yang sangat berguna dalam pengembangan adalah teori berfikir visual. Karena unsur-unsur visual digunakan untuk membuat pertanyaan visual yang memberikan dampak besar terhadap proses belajar orang disemua usia.
Sedangkan penelitian dan teori yang mempengaruhi subkategori dari penelitian pengembangan adalah penelitian pendukung yang cenderung bersifat pengembangan, seperti halnya penelitian yang dilakukan sebagai bagian dari penilaian sumatif dan formatif. Dan serangkaian teknik telah bermunculan dan disempurnakan sebagai  akibat adanya penelitian tersebut.
Pada era perkembangan teknologi komputer, teknik-teknik baru muncul akibat dari hasil penelitian pengembangan dan kreatifitas si pemakai. Sebagian besar prinsip-prinsip yang mengacu pada teknologi yang lebih baru berakar pada penelitian dan teori terdahulu yang banyak terkait dengan teknologi audiovisual tradisional. Pada saat terjadi kelangkaan kerangka teoritis yang jelas mengenai penelitian media, peranan media pembelajaran telah menjadi hal yang sangat penting di bidang ini. Bertahun-tahun sejumlah peneliti melakukan eksperimen yang dikenal dengan studi perbandingan media yang mencoba untuk mendemonstrasikan efektifitas suatu media dibandingkan dengan media yang lain. Penelitian seperti ini telah memacu perbaikan-perbaikan dengan proses pemilihan media.
C.    Kebutuhan Dasar Pebelajar dalam Pengembangan
Dalam melakukan pengembangan perlu memperhatikan dan memahami kebutuhan psikologi dasar pebelajar. Hal ini berkaitan dengan bagaimana memahami keuntungan dari penggunaan yang tepat antara guru yang kreatif dan keadaan kelas yang selalu relatif berubah. Satu pendekatan yang dapat dilakukan dalam memahami pebelajar yang tidak produktif di kelas dengan merespon pebelajar yang tidak memiliki kebutuhan dasar terhadap lingkungan yang belum menentukan sikap seorang pebelajar.
D.    Fokus pengembangan
Menurut Richey, Ketika masalah penting telah diidentifikasi, tugas selanjutnya adalah memfokuskan masalah sedemikian rupa sehingga usaha penelitian dapat mengarah pada  pengetahuan baru yang spesifik bagi bidang ilmu tersebut.
Merubah Masalah Penelitian Menjadi Pertanyaan Penelitian
            Karena ada berbagai strategi pemfokusan unik yang ada dalam penelitian pengembangan, seperti di semua penelitian, proses yang dihasilkan dalam serangkaian pertanyaan penelitian dan masalah yang dipilih untuk studi tersebut. Hal ini melibatkan proses perubahan topik umum menjadi pertanyaan yang lebih spesifik yang akan membatasi studi tersebut. Dalam proses ini, topik penelitian dipersempit. Gambar dibawah menyimpulkan proses  penyempitan ini.

                                           Menulis
                               Pertanyaan penelitian
                            
                             Mengidentifikasi dan
                           mengoperasikan variable
                Mengidentifikasi komponen masalah
    Mengidentifikasi masalah dan ruang lingkup masalah
 

Pengidentifikasian masalah penelitian dan komponen-komponennya, pengidentifikasian dan pengopersionalan variabel dan menuliskan pertanyaan penelitian adalah komponen penting dalam perencanaan penelitian. Tugas perencanaan ini juga membutuhkan pertimbangan matang mengenai penelitian pengembangan.
            Alat ukur yang dilakukan secara Umum
            Seseorang harus membuat beberapa keputusan standar ketika menentukan parameter tentang studi desain dan pengembangan studi. Hal ini meliputi:
·         Apakah semua fase siklus desain dan pengembangan dapat dilakukan, atau apakah penelitian akan terkonsentrasi pada satu aspek tertentu saja?
·         Apakah penelitian akan dilakukan ketika kegiatan desain dan poengembangan sedang berlangsung atau apakah data akan dikumpulkan berdasarkan program instruksional atau intervensi performas yang telah didesain dan dikembangkan sebelumnya? Atau apakah kedua pilihan akan dipertimbangkan?
Namun parameter kebutuhan lain, bervariasi tergantung pada apakah seseorang melakukan penelitian tentang produk,alat atau model.
            Kebanyakan penelitian desain dan pengembangan dilakukan selama pendesainan produk dan alat. Ketika menentukan parameter tentang tipe studi ini, pertimbangan – pertimbangan berikut harus diperhatikan:
·         Apa yang akan menjadi ruang lingkup studi tersebut? Apakah ruang lingkup tersebut akan mengarah pada analisa kebutuhan dan tujuan? Apakah akan mengarah pada intervensi perencanaan dan produksi, materi dan kegiatan? Apakah akan mengarah pada pencobaan serta revisi materi dan aktivitas-aktivitas ini?
·         Apakah evaluasi data akan dikumpulkan dan dilaporkan? Apakah evaluasi formatif,m summatif dan / atau konfirmatif akan dilaksanakan?
·         Apakah hasil-hasilnya akan digunakan? Apakan interaksi siswa-siswa, siswa – guru, atau siswa-teknologi akan diinvestigasi? Apakah reaksi, pembelajaran, performa atau baliknya modal juga diperhitungkan?

Menurut Barbara Seel, penelitian pengembangan itu merupakan software dan hardware pembelajaran, seperti multimedia pembelajaran dan desain teks-grafis merupakan pengembangan berbentuk fisik dan pembelajaran berbasis web dan pembelajaran jarak jauh sebagai hasil penelitian berbentuk nonfisik.
Dari dua golongan hasil penelitian pengembangan tersebut, maka kita akan melihat kecenderungan dari dua pendekatan metodologi penelitian yang digunakan. Yaitu metodologi kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan penelitian di wilayah Teknologi pendidikan, seperti yang diungkapkan oleh Barbara Seel, terjadi pergeseran paradigma dari paradigma kuantitatif ke kualitatif. 
Menurut Barbara Seel, awal penelitian lebih terfokus pada penelitian kuantitatif. Hal itu terjadi karena perkembangan Teknologi Pendidikan tidak terlepas dari perkembangan penggunaan teknologi yang pada masa itu hanya dapat diukur dengan angka-angka. Seperti pengaruh penggunaan radio pada tentara Amerika di perang dunia ke II.
Kemudian pada perkembangannya, ketika sampai kepada ranah Teknologi Pendidikan, yang pada awalnya hanya membahas tentang media pembelajaran kepada wilayah disiplin ilmu dan profesi maka penelitian di bidang Teknologi Pendidikan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu bentuk perkembangan itu adalah bergesernya paradigma penelitian dari paradigma penelitian kuantitatif ke penelitian kualitatif. Menjadi penting untuk diingat bahwa penelitian kuantitatif tidak serta merta menjadi tidak sah untuk dilakukan, tetapi hanya ketertarikan saja yang bergeser.
Jadi sebelum memasuki tempat penelitian, peneliti harus memiliki perspektif sendiri tentang keadaan standar atau idealnya bagaimana pelaksanaan seharusnya. Dari perspektif itu, baru si peneliti dapat  mengembangkan sesuai dengan apa yang seharusnya terjadi dari keadaan yang sedang berlangsung. Hal itu berdasarkan pada teori belajar yang mendasari penelitiannya.
Kebanyakan model penelitian pengembangan ini sangat berkaitan erat dengan pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran. Beranjak dari pendapat tersebut, maka seorang peneliti pengembangan akan memberikan perhatian khusus pada aspek perilaku siswa yang terjadi di dalam kelas. Oleh karena pada penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti maka menjadi wajib hukumnya bagi peneliti untuk mengetahui latarbelakang siswa. Baik latar belakang siswa secara individu dan latar belakang siswa secara sosial. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bisa mendapatkan kesimpulan awal terhadap apa yang sedang terjadi. Dari hal itu pun akan diketahui apa yang dibutuhkan. Dan peneliti memiliki asumsi awal tentang permasalahan yang sedang terjadi.
E.     Model Penelitian Pengembangan
Menurut Richey, ada beberapa Model Penelitian Pengembangan adalah:
·         Pengembangan model
Model pembelajaran yang dihasilkan merupakan model pembelajaran yang didasari oleh analisis kebutuhan pebelajar dan lingkungan pebelajaran.
·         Validasi model
Model pembelajaran yang dikembangkan yang dikembangkan dalam penelitian ini akan dikatakan memiliki validasi yang baik ketika mampu mengukur penguasaan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
·         Penggunaan model
Penelitian desain dan pengembangan yang fokus pada penggunaan model biasanya dicirikan sebagai sesuatu yang bisa deskriptif maupun exploratif. Penelitian exploratif mengarah pada proses-proses terjadi secara alami. Contohnya meliputi studi Le Maistre (1998) mengenai performa evaluasi formatif ahli dan studi Visscher-Voerman dan Gustafson (2004) mengenai paradigma. Di pihak lain, penelitian deskriptif cenderung fokus pada penggunaan model tertentu, seperti pada studi Roytek (2000) mengenai teknik prototipe rapid. Studi-studi ini juga mewakili tiga jalur utama studi – penelitian penggunaan model mengenai kondisi yang memberi dampak pada penggunaan model, penelitian pengambilan keputusan desainer dan ahli desain sserta penelitian karakteristik. Walaupun ketiga studi ini menggunakan desain penelitian yang berbeda, desain-desainnya semuanya cenderung menjadi lebih kualitatif. Ini merupakan ciri-ciri penggunaan model dalam penelitian. Kami akan mengkaji metode yang digunakan dalam setiap studi ini.
F.     Langkah-langkah Penelitian Pengembangan
Menurut Akker ada 4 tahapan penelitian pengembangan:
1.      Pemeriksaan pendahuluan
Ada beberapa kegiatan yakni; konsultasi dengan ahli, analisis tentang ketersediaan contoh untuk tujuan yang ada dan merinci kebutuhan.
2.      Menyesuaikan dengan teori
Usaha yang lebih sistematis dibuat untuk menerapkan dasar pengetahuan dalam menyampaikan dasar pemikiran untuk pilihan rancangan.
3.      Pengujian empiris
Dalam pengujian empiris ini kita membutuhkan bukti yang jelas tentang keefektifan dan kepraktisan dari yang kita kembangkan
4.      Dokumentasi, analisis dan refleksi pada proses dan hasil
Semua data dokumentasi dikumpulkan, di analisis dan melakukan refleksi dari proses pembelajaran yang dilakukan.


G.    Sampel Penelitian pengembangan
1.      Random sampling / Sampel acak
menggunakan teknik sampling acak agar studi mereka akan memenuhi kondisi populasi. Ini terjadi ketika hasil yang diperoleh dari suatu sampel pada populasi yang lebih besar yang mereka wakili. Sampel acak berarti bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih berpartisipasi dalam penelitian.
2.      Sampel Bertujuan
Peneliti yang melakukan penelitian kualitattif biasanya menggunakan teknik yang disebut sampel bertujuan ( kriteria) untuk memilih peserta dan setting. Peserta dipillih untuk disesuaikan dengan kriteria studi, tujuan sampel bertujuan untuk memilih kasus-kasus yang kaya akan informasi untuk mengembangkan pemahaman mengenai situasi yang sedang dikaji.
3.      Penggunaan Sampel Kebetulan
Suatu perbedaan harus dibuat diantara sampel bertujuan, dimana peserta dan setting dipilih berdasarkan pada pertanyaan penelitian yang dikemukakan, dan sampel kebetulan, dimana kasus-kasus dipilih karena mereka tersedia. Banyak contoh sampling kebetulan dapat ditemukan pada literatur penelitian desain dan pengembangan. Walaupun biasa, pendekatan ini harus sebisa mungkin dihindari karena bisa menyebabkan data yang melenceng.
H.    Teknik pengumpulan data dan instrument
1.      Log kerja
Log kerja merupakan instrumen pengumpuklan data desain dan pengembangan yang paling umum. Mereka dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan proyek baru dan terdahulu.


2.      Survey dan angket
Survey dan angket digunakan dibanyak studi desain dan pengembangan. Contohnya dalam penelitian McKenney (2002), 35 % dari kumpulan datanya merupakan angket. Peralatan ini digunakan untuk berbagai fungsi penelitian. Mereka dapat digunakan untuk mengumpulkan data peserta, sikap desainer dan pebelajar, dan informasi evaluasi.
3.      Wawancara
Untuk menggali informasi terkait dengan penggunaan prouk penelitian yang kita kembangkan yang menjadi dokumentasi kita selama melakukan penelitian..
4.        Panduan observasi
Digunakan untuk mengumpulkan data yang dihasilkan dari pengamatan, biasanya kita dapat menggunakan pedoman observasi.  Peneliti pengembangan kadang-kadang mengumpulkan data dengan observasi langsung. Biasanya, hal ini melibatkan satu atau dua hal berikut:
·               Desainer dan pengembang ketika mereka bekerja
·               Instruktur yang menerapkan produk atau peralatan instruksional dalam pengajaran mereka
·               Pebelajar yang menggunakan produk instruksional yanng baru dihasilkan.
Contoh penelitian pengembangan
Seperti contoh penelitian pengembangan berikut, seorang guru menerapkan metode pembelajaran cooperative learning pada suatu kelas. Idealnya kelas cooperative learning adalah kelas yang aktif dan kelas yang sibuk dengan kegiatan-kegiatan siswa. Sedangkan guru mestinya hanya berada pada posisi fasilitator. Namun yang terjadi adalah pada observasi awal terlihat suasana kelas yang cenderung monoton dan tidak bergairah.
Dari fenomena itu peneliti akan melakukan observasi mendalam pada poin-poin berikut:
(1)   Area kelas
(2)   Area sekolah
(3)   Aktifitas kelas
(4)   Aktifitas grup dan
(5)   Proses-proses prosedur yang lain.
Seluruh kondisi real yang terjadi akan disandingkan dengan kondisi standar dari cooperative learning. Tinggal peneliti menyusun alat pengumpul data penelitian berdasarkan kondisi awal dan kondisi ideal yang dituntut cooperative learning. Maka penelitian tersebut akan menghasil pengembangan metode cooperative learning yang disesuaikan dengan kondisi kelas dan kondisi sekolah.
III.     Kesimpulan
Penelitian pengembangan merupakan sub penelitian dari ranah Teknologi Pendidikan. Dalam penelitian pengembangan, ada empat kategorisasi pengembangan. Yaitu teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis komputer dan teknologi terpadu. Arah pengembangannya diarahkan pada multimedia pembelajaran, design teks dan grafis, pembelajaran berbasis web dan pembelajaran jarak jauh.
Pada pelaksanaan penelitian pengembangan perlu dilakukan penelitian awal sebagai dasar untuk melakukan analisis kebutuhan. Melihat latar belakang siswa secara individu dan secara sosial, yang akan mendasari pengembangan yang akan dilakukan. Dan juga menganalisis kebutuhan dasar siswa yang dapat dilakukan dengan tiga cara. 1) menyelidiki teori apa dan melakukan penelitian dalam kontek si pendidik dan pebelajar. 2) dilakukan dengan cara pengaturan sekolah dan mengundang pebelajar untuk mengatakan apa yang mereka butuhkan 3) dengan melakukan observasi, dengan memonitor bagaimana sikap pebelajar dan pengajar dalam situasi yang bervariasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar